Pendistribusian air bersih kepada pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bhagasasi Bekasi, kini terganggu. Pasalnya akibat jaringan pipa yang terganggu beberapa hari ini di beberapa titik. Namun perbaikan pipa rusak, terus dilakukan, dan dimaksimalkan.
Selain perbaikan jaringan, pihak perusahaan juga menggunakan mobil tanki untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan khususnya di wilayah pelayanan Tambun Selatan dan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Setidaknya tiga unit mobil tangki dikerahkan mulai pagi hingga malam hari. Bahkan, saat ini, sedang melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bekasi untuk menambah tiga mobil tangki.
“Atas terganggunya pelayanan dan pendistribusian air bersih, kami memohon maaf kepada pelanggan. Mohon bersabar dan pekerjaan pipa yang rusak terus dimaksimalkan sehingga air bersih dapat mengalir normal secepatnya,” ungkap Kepala Bagian Hukum dan Humas Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi Pungki Setia, Senin (12/5/2025) malam.
Adapun gangguan pelayanan air bersih terjadi sejak beberapa hari lalu di wilayah pelayanan Babelan dan Tambun Selatan. Sebagian Kantor Cabang Pembantu Tambun Utara dan Kantor Cabang Pembantu Bojongmangu, juga terganggu. Namun paling dirasakan para pelanggan di Babelan dan Tambun Selatan.
Sebagaimana diketahui, penyebab gangguan pelayanan di wilayah Tambun Selatan, akibat pipa 10 inch yang terletak di bawah jembatan rel kereta api Kali Baru, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, putus.
Penyebabnya akibat pipa milik Perumda Tirta Bhagasasi terkena alat berat saat melalukan penertiban bangunan liar oleh Pemkab Bekasi.
Saat itu, alat berat berupa “beko” melakukan pengerukan badan saluran, dan terkena pipa yang berada di bawah air. Pipanya pecah. Saat ini sedang dalam proses perbaikan pipa, dan pemasangan Dop dan Valve.
Sementara di wilayah pelayanan Cabang
Babelan, gangguan layanan air bersih kepada pelanggan, juga akibat jaringan pipa yang terkena alat berat. Hal itu terjadi di dua lokasi, yakni di Kampung Kedaung, Desa Bunibakti akibat pihak pemerintah daerah memasang “uditch beton” pada saluran air. Jaringan pipa ukuran 8 inci bocor.
Sedang gangguan kedua terjadi di lokasi terpisah Kampung Kedaung Babelan. Pipa jaringan distribusi utama (JDU) ukuran 500 inci juga pecah terkena alat berat saat normalisasi saluran irigasi oleh pemerintah daerah.
Sementara di wilayah KCP Bojongmangu, tepatnya di Desa Sukabunga, juga akibat normalisasi saluran dan pembuatan jalan baru oleh pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Terhadap kerusakan pipa, perbaikan dalam proses saat ini.
65 Sungai Normalisasi
Sebagaimana diketahui, saat ini, Pemkab Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), tengah melakukan normalisasi 65 sungai dan saluran sekunder di 23 wilayah kecamatan.
Selain normalisasi saluran dan sungai, saat ini Pemkab Bekasi juga sedang gencar melakukan penertiban bangunan liar (bangli) di semua wilayah kecamatan, ungkap Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henry Lincoln.
Normalisasi dilakukan guna meminimalisir banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bekasi. Saat ini pihaknya juga melakukan pemasangan turap dan pembangunan bendungan. Pemkab Bekasi mengalokasikan anggaran dari APBD tahun 2025 untuk semua kegiatan tersebut sekitar Rp 300 miliar. (tim media)


