Di tengah upaya berbagai efisiensi yang dilaksanakan di lingkungan Perusahaan Umum Daerah Tirta Bhagasasi Bekasi, setelah adanya pemisahan aset antara Pemkab Bekasi dan Pemkot Bekasi sejak tahun 2023, salah satu yang utama terkait kehilangan air.
Untuk mencegah kehilangan air, yang dilakukan saat ini, memaksimalkan jaringan yang ada. Di semua wilayah pelayanan yang ada, telah terbangun jaringan pipa.
Di antaranya Jaringan Distribusi Utama,, Jaringan Distribusi Bagi, , hingga jaringan ke pelanggan. Banyak di antara jaringan tersebut sudah tua atau telah melampaui usia teknis. Hal ini menyebabkan banyak yang bocor karena jaringan tersebut berada di dalam tanah.
Guna mengetahui kondisi jaringan tersebut, akan dilakukan inventarisasi. Hal inilah yang segera dilakukan. Jika sudah mengetahui kondisi jaringan yang saat ini diperkirakan sekitar 3.500 kilometer tersebar di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi untuk melayani sekitar 30O.OOO sambungan langganan atau pelanggan.
Penjelasan itu disampaikan Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi Rika Nursantika, kemarin.
“Kami dari bidang teknik kantor pusat, melakukan koordinasi dengan semua kantor cabang dan kantor cabang pembantu, guna mengetahui kondisi jaringan yang ada. Jika ada jaringan yang rusak sehingga menggangu distribusi pelayanan air bersih, perbaikan segera dilakukan,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Reza Lutfi menjelaskan, untuk membangun jaringan perpipaan, membutuhkan dana besar dan perizinan dari berbagai dinas instansi.
Ke depan, untuk membangun jaringan baru, akan dilakukan kerja sama dengan pengusaha swasta. Hal itu dilakukan mengingat keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah melalui penyertaan modal. (tim media)


