Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), melakukan kunjungan lapangan Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA) di PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Cabang Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/09/2018).
Sebanyak 70 peserta CPNS KemenPUPR mengikuti kegiatan tersebut pada hari pertama. Kegiatan yang di helat berlangsung selama dua hari Rabu-Kamis (12-13/09/2019).
Direktur Umum PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Ulan Ruslan dalam sambutannya mengatakan kepada para peserta kunjungan, bahwa PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota dan Kabupaten Bekasi.
Kunjungan yang dilakukan KemenPUPR, kata dia, adalah kehormatan. Terlebih pihak KemenPUPR telah membantu PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi untuk menguprating IPA kapasitas 50 liter per detik menjadi 125 liter per detik. Dengan uprating ini, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi mampu memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan yang ada di wilayah Babelan.
Ia berharap kunjungan para CPNS dari KemenPUPR ini dapat membantu Pemerintah di bidang air di hari yang akan datang. Apalagi, untuk wilayah Babelan, lanjut Ulan, untuk kondisi air baku terbilang parah saat ini lantaran di duga tercemar limbah Domestik, dan harus ada peran serta dari masyarakat banyak untuk menanggulanginya.
“Kini air bakunya sulit, banyak masyarakat kurang sadar akan lingkungan. Air bersih di Babelan sangat luar biasa, adanya PDAM sangat dibutuhkan masyarakat disini,” ungkap Ulan. Ia berharap, Perum Jasa Tirta (PJT) II dapat menanggulangi masalah air baku yang ada di Babelan, sehingga tidak mengganggu produksi PDAM.
Ditempat yang sama, Leading Project Kegiatan dari Puslitbang KemenPUPR, M. Tohir menjelaskan, dipilihnya PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Cabang Babelan mengenai uprating IPA karena ini adalah project pertama dari KemenPUPR, dan perdana pula bagi Litbang dengan bentuk IPA kerucut.
Bicara soal uprating, kata Tohir, ada penentuan khusus bagi PDAM yang ingin di uprating, seperti memiliki IPA cadangan, tidak dalam kategori merugi, kebocoran (NRW) tidak tinggi, memiliki SDM dalam pengoperasian dan lainnya.
Sedangkan pengolahan air di PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, lanjut dia, mengambil sumber air baku dari air permukaan (Tarum Barat/Kalimalang). Ia senada dengan Direktur Umum PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, untuk air baku harus menjadi tanggung jawab bersama dan harus dijaga kelestariannya.
“Kita dilarang cemari sumber daya air. Air bersih bukan hanya kita namun untuk generasi kedepan, dan kelestarian sumber daya air harus dijaga,” tuturnya kepada para peserta kunjungan.
Menurutnya, air dari Tarum Barat itu kualitasnya bagus untuk air baku. Namun, karena keadaan sungai terbuka, dalam perjalanan kesini (Babelan), ada masyarakat yang tidak sadar akan lingkungan dengan membuang limbah domestik, ada kemungkinan juga industri yang membandel dengan membuang limbahnya, sehingga air baku yang ada disini kini menjadi sulit. Maka itu, ini menjadi perhatian untuk semua. “Kita harus sosialisasikan sumber daya air. Bahwa air adalah sumber kehidupan,” ujarnya. (ayi/tb)
Sumber: tentangbekasi