Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan DKI Jakarta merupakan daerah rawan bencana. Setidaknya ada empat jenis bencana alam di daerah yang terdiri dari 23 kecamatan tersebut, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Muchlis. Hal itu disampaikan di tengah acara penandatanganan nota kesepakatan antara pihaknya dengan Direksi Perusahaan Umum Daerah Tirta Bhagasasi, kemarin.
Disebutkan, bencana banjir meliputi wilayah utara, sedangkan kekeringan di wilayah selatan. Namun di wilayah selatan juga sudah terjadi banjir jika ada kiriman dari Kabupaten Bogor.
“Kalau angin puting beliung hampir merata se-Kabupaten Bekasi. Karena itu, khusus penanganan banjir dan kemarau, kami kerja sama dengan Perumda Tirta Bhagasasi terkait ketersediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat,” kata Muclis.
Kerja sama pengiriman air bersih dan mempercepat pendistribusiaannya kepada masyarakat terdampak bencana itu yang dilakukan bersama. Airnya dari Perumda Tirta Bhagasasi, sedangkan mobil tangki dibantu BPBD.
Perumda Tirta Bhagasasi mempunyai kantor cabang menyebar di wilayah, sehingga air bersih dapat diambil dari cabang terdekat lokasi bencana. Pihak swasta juga dapat dilibatkan demi membantu kesulitan masyarakat.
Penandatanganan kerja sama antara BPBD dan Perumda Tirta Bhagasasi dilakukan Muclis dan Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Reza Lutfi, didampingi Direktur Usaha Ade Effendi Zarkasih dan Sekretaris BPBD Kabupaten Bekasi bersam jajaran. (tim media)