Air Hitam Pekat dan Berbuih, Pencemaran Kali Bekasi Bertambah  Buruk

Air Hitam Pekat dan Berbuih, Pencemaran Kali Bekasi Bertambah Buruk

Air Kali Bekasi hingga Jumat (15/9/2023) siang, masih buruk dan memprihatinkan. Air berwarna hitam pekat, berbau, dan berbuih. Padahal, air tersebut masih dijadikan sebagai air baku dua perusahaan air minum di Kota dan Kabupaten Bekasi yang dijual oleh Perum Jasa Tirta II.

Dua perusahaan pengelola air bersih yang menggunakan air pekat ini sebagai air baku, Perusahaan Umum Daerah Tirta Bhagasasi milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot milik Pemerintah Kota Bekasi.

Dua hari terakhir, kedua perusahaan air bersih tersebut sempat berhenti produksi. Peristiwa ini sempat terjadi tanggal 28 dan 29 Agustus 2023. Saat ini, Jumat (15/9/2023) sudah mulai produksi, namun belum maksimal dampak air baku yang masih tercemar limbah.

Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim, mengakui kendala yang mereka hadapi dalam memproses air bersih di Instalasi Pengolahan Air, karena air baku yang tercemar berat limbah. Namun pihaknya masih terus berupaya memaksimalkan produksi dengan kemampuan mesin pengolahan yang sudah menggunakan teknologi.

Namun demikian, ia mengharapkan agar PJT II dapat menambah debit air baku yang bersumber dari Kalimalang, sehingga tidak lagi dicampur dengan air Kali Bekasi, apalagi saat musim kemarau sekarang dimana air Kali Bekasi sudah tidak laik diolah menjadi air bersih.

Setidaknya 130.000 pelanggan dua Perumda Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot, menjadi korban dampak limbah air Kali Bekasi, karena dua perusahaan air minum ini, sudah berulang kali menghentikan produksi.

Direktur Utama Perumdam Tirta Patriot Ali Imam Faryadi juga mengeluhkan kondisi air Kali Bekasi yang buruk dan berdampak pada proses produksi yang sempat dihentikan.

Bahkan, memasuki pekan kedua September 2023, kondisi Sungai Cileungsi yang mengalir hingga Kali Bekasi, tidak lebih baik tapi semakin parah.

“Sejak Minggu siang hingga malam, air Sungai Cileungsi makin hitam, bau dan banyak ikan yang mati, ” keluh  Ketua KP2C (Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas) Puarman,  kemarin. (tim media)