Pembentukan Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) terus dilakukan di Kabupaten Bekasi. Tujuannya, untuk mengetahui risiko bencana, menyusun rencana kontijensi, membuat peta partisipasi warga agar memahami saat melakukan evaluasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Terkait hal itu, kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, menggelar sosialisasi pembentukan 40 Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana baru yang digelar di Aula Gedung BPBD Cikarang Pusat.
Kegiatan diikuti 80 peserta dari 40 Destana. Acara menghadirkan pembicara Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pangarso Suryotomo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis menjelaskan bahwa penambahan 40 Destana baru tersebut untuk menambah Destana yang sudah terbentuk. Saat ini, di Kabupaten Bekasi sudah ada 90 desa dan kelurahan tangguh bencana.
Di 40 Desa itu, nantinya akan ada kegiatan, dari masing-masing bidang, terutama bidang kesiapsiagaan untuk melaksanakan simulasi-simulasi, sesuai dengan situasi yang ada di masing-masing desa. Tahun 2023 katanya, Pemkab Bekasi akan mendorong dibentuknya Forum Pengurangan Resiko Bencana di tiap desa di wilayah Kabupaten Bekasi. (sumber: bekasikab)