Pada hari kedua pelatihan yang berlangsung di Balai Teknik Air Minum, 20 operator produksi yang menjadi peserta gelombang pertama, mendapatkan ilmu penting seputar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Materi disampaikan oleh Trisna Hudaya dari PT Grenex Tirta Indonesia.
Dalam paparannya, Trisna mengatakan bahwa prosedur standar K3 penting dimiliki oleh setiap perusahaan. Sebab risiko pekerjaan selalu mengintai karyawan, dimana pun perusahaan yang menjadi tempat kerjanya.
“Jika sudah ada prosedur K3 yang disepakati dan diberlakukan di perusahaan, risiko yang mungkin muncul bisa diantisipasi atau diminimalkan efeknya,” ucapnya.
Menurut Trisna, sebagai karyawan yang berhubungan dengan zat kimia, operator produksi juga menghadapi risiko pekerjaan yang dapat mengganggu kesehatan. Contohnya, saat menuangkan zat kimia PAC ketika mengolah air baku. Paparan zat kimia yang terus-menerus dan kontinu bisa berdampak pada kesehatan karyawan terkait. Oleh karenanya, penting melakukan proteksi diri dengan alat pengaman.
“Minimal masker, agar serbuk kimia tidak terhirup masuk ke dalam tubuh. Tentunya bukan masker kain biasa, tapi yang dilengkapi filter,” katanya.
Selain masker, alat pelindung diri yang juga penting digunakan saat operator produksi beraktivitas ialah sarung tangan, kaca mata, juga sepatu boot.
“Bagi sebagian orang, mungkin penggunaan alat pelindung tersebut dirasa ribet. Namun jika sudah disepakati sebagai prosedur K3, maka harus dipatuhi,” katanya.
Semua pihak di perusahaan harus memenuhi prosedur K3 yang disepakati. Pengusaha wajib menyediakan alat-alat pelindung diri, sedangkan karyawan harus mengenakannya serta mematuhi poin-poin prosedur yang telah disepakati. (NAY)