BEKASI – Tim dari Kementerian Kesehataan, Kementerian Tenaga Kerja Jepang yang tergabung dengan Japan Indonesia Study Commitee for Water Supplay Projects in Indonesia (JISCOWAPINDO), berkunjung ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi.
Tim yang dipimpin Masaki ITOH dari National Institute of Public Healt bersama Sekretaris JISCOWAPINDO Toru Tomoko dan Shigeru Sugawara selaku Expert JICA, diterima Direktur Umum PDAM Tirta Bhagasasi Ulan Ruslan bersama para Kepala Bagian (Kabag) terkait.
Disebutkan, tim terdiri dari enam orang tersebut, ingin melakukan survey dan study terkait kegiatan proyek baru dengan jasa layanan air. Hasil study dan survei di Indonesia khususnya di PDAM Tirta Bhagasasi, akan dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja Pemerintah Jepang untuk dikaji.
Salah satu tujuan study kata Masaki ITOH, bagaimana menangani kebutuhan dan meningkatkan pelayanan air di Indonesia dan bekerja sama dengan Pemerintah Jepang.
Setelah melakukan paparan di Kantor Pusat PDAM Tirta Bhagasasi, tim bersama pejabat PDAM diwakili Kabag Produksi Dina Rosdianawati, Kabag Distribusi Hendry dan Kabag Umum Lili Subalie, melakukan tinjauan lapangan bagaimana menangani kebocoran pada jaringan perpipaan.
Tim dari Jepang ini, juga ingin memfokuskan survey bidang sistem jaringan perpipaan dan kebocoran yang menyebabkan terjadinya kehilangan air.
Dirum PDAM Ulan Ruslan menjelaskan bahwa jaringan perpipaan di perusahaan tersebut sudah banyak usia tua atau diatas usia teknis. Bahkan ada pipa dibangun tahun 1979.
Sesuai perkembangan pembangunan di Kota dan Kabupaten Bekasi, disebutkan banyak jaringan pipa PDAM posisinya kini sudah di tengah bangunan jalan, bahkan ada di badan sungai sehingga sulit mendeteksi kebocoran air.
Dijelaskan pula cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat kini baru mencapai 31 persen dari jumlah penduduk di Kota dan Kabupaten Bekasi sekitar 5,5 juta jiwa. Sedang tingkat kehilangan air yang disebabkan berbagai faktor kini tercatat 27,63 persen. Sedang jumlah pelanggan sekitar 220.000 sambungan langganan dan kapasitas produksi sekitar 3.800 liter per detik . (jonder sihotang)
Sumber: Independensi