Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bekasi akan melakukan pemetaan jaringan perpipaan di Cabang Rawalumbu, Kota Bekasi. Setelah melakukan pemetaan jaringan, direncanakan akan dilakukan rehabilitasi mengingat jaringan yang ada sudah sangat lama.
Jaringan perpipaan yang ada di Perumahan Bumi Bekasi Baru Rawalumbu, Kota Bekasi itu adalah peninggalan Perum Perumnas, dan baru tahun 1996 diserahkan ke PDAM. Jaringan itu dibangun Perum Perumnas sekitar tahun 1989 dan terbuat dari pipa besi. Kini usianya sudah hampir 30 tahun.
Sementara lokasi Perumnas Bumi Bekasi Baru Rawalumbu, dulunya rawa-rawa yang tingkat keasaman airnya sangat tinggi. Ini dapat mengakibatkan pipa mudah keropos, dan dapat menggangu pendistribusian air.
Standarisasi atau spek pemasangan pipa saat itu juga tidak diketahui pasti apakah sudah sesuai spek teknis PDAM.
“Intinya sistem jaringan perpipaan di Perumnas Rawalumbu sangat prihatin. Secara teknis perlu pembenahan,” ungkap Kepala Bagian Satuan Pengawas Internal (SPI) PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Dewi Susanti dalam pertemuan dengan Forum Komunikasi Rukun Warga (RW) Bumi Bekasi Baru Utara, Perumnas Rawalumbu Kota Bekasi, Rabu (2/5/2018).
Dalam pertemuan di ruang rapat PDAM tersebut, hadir enam Ketua RW, terkait adanya keluhan warga bahwa air di perumahan mereka sering keruh sehingga tidak layak digunakan.
Melalui juru bicara Komunitas RW tersebut, Herry Prihanto, disepakati adanya komunikasi antara pihaknya dengan PDAM terkait pelayanan air bersih. Sebelumnya, komunitas enam RW wilayah Kelurahan Sepanjangjaya dan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu itu, berkirim surat ke PDAM terkait adanya keluhan pelanggan menyangkut kualitas air dari PDAM.
“Bahwa keluhan progresnya akan dilakukan tindak lanjut, jelas kan. Alhamdulilah managemennya transparan disini menerima keluhan. Pesan saya cuma satu, ini sudah bukan permasalahan lagi ya, karena biasa ini tahun-tahun politik,” ucap Ketua RW 009 Kelurahan Sepanjangjaya, Kecamatan Rawa Lumbu, Herry Priharto, usai pertemuan.
Sementara itu, Kabag Hukum dan Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Yusmet mengakui, setelah pihaknya mendapat surat keluhan dari komunitas RW tersebut pekan lalu, mereka langsung merespon dan dalam pertemuan disepakati tidak mencari kesalahan terkait pelayanan air bersih, tetapi bagaimana mencari solusi atas kendala di lapangan.
“Pada intinya PDAM terbuka dan menerima keluhan pelanggan. Tujuannya guna meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Sebab PDAM adalah pelayan publik yang tak luput dari kekurangan,” ujar Yusmet. (Jonder Sihotang)
Sumber: independensi