PDAM Tirta Bhagasasi terus berupaya menurunkan angka kebocoran air. Lima tahun terakhir ini penurunan angka kebocoran cukup signifikan. Jika sebelumnya angka kebocoran 42 persen berhasil diturunkan secara bertahap menjadi 38 persen. Kemudian turun kembali 35 persen dan saat ini pertengahan Juni 2014 kebocoran hanya 28 persen.
Angka ini memang belum sesuai peraturan Kementerian Pekerjaan Umum yang menargetkan 20 persen. Seluruh PDAM di Indonesia belum ada yang mampu mencapai hingga 20 persen. Tetapi, PDAM Bekasi terus berupaya menurunkan semaksimal mungkin, ungkap Dirut PDAM Usep Rahman Salim.
Ada empat penyebab kebocoran, kata Usep, yakni akibat jaringan pipa yang sudah tua, juga disebabkan pembacaan meteran yang tidak akurat serta adanya kebocoran pada alat ukur atau meteran air. Namun salah satu penyebab lain adalah terjadinya pencucian air atau illegal conection oleh masyarakat umum, termasuk pelanggan non aktif.
Untuk menekan angka kebocoran tersebut, berbagai upaya dilakukan antara lain, penggantian meteran air di rumah pelanggan, penggantian pipa dan adanya penertiban terhadap illegal conection. Hal itu diungkapkan Dirut PDAM, Usep Rahman Salim belum lama ini. (ren)