Puluhan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi menggelar demonstrasi di depan Kantor Koperasi Tirta Mukti Jalan Kartini, Kamis (21/7/2016). Demonstrasi digelar untuk menuntut pengurus koperasi bersikap transparan dalam menyampaikan manajemen pengelolaan keuangan.
Karyawan yang datang mewakili sejumlah kantor cabang dan unit tersebut menggelar demonstrasi secara tertib sambil berbekal spanduk-spanduk tuntutan yang dibuat diatas karton seukuran A3. Salah satu tuntutan utama karyawan terhadap pengurus koperasi ialah perihal penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan untuk pembukuan tahun 2015.
“Sesuai Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, RAT semestinya digelar selambatnya tiga bulan setelah tutup buku pada Desember 2015. Itu artinya, selambat-lambatnya Maret 2016, RAT sudah harus digelar. Namun ini sudah bulan Juli 2016, masih belum ada kejelasan juga perihal pelaksanaan RAT,” ucap Asep mewakili para demonstran. Asep yang bertugas sebagai Kepala Cabang Tambun itu juga mengatakan, anggota saat ini sudah kesulitan melakukan peminjaman melalui koperasi. Padahal setiap bulannya simpanan wajib masih tetap rutin dipotong dari gaji serta simpanan sukarela pun masih dilakukan oleh karyawan. “Hak anggota akhirnya tidak dipenuhi koperasi. Padahal koperasi yang tujuannya untuk menyejahterakan anggota, tentu milik semua anggota, bukan hanya segelintir orang. Kami yang berdemonstrasi di sini mewakili karyawan yang senasib dalam hal ini,” katanya.
Setelah menggelar orasi sekitar 30 menit, perwakilan demonstran akhirnya diterima pengurus koperasi yang pada akhirnya menyanggupi tuntutan karyawan seputar penyelenggaraan RAT. “Ini hanya miskomunikasi. Kami tidak lari dari tanggung jawab untuk menyelenggarakan RAT. Hanya saja butuh waktu untuk mempersiapkan pelaksanaan RAT,” kata Ketua Koperasi Tirta Mukti Tofik Koswara. Persiapan yang dimaksud ialah perihal mengoordinasikan waktu penyelenggaraan RAT dengan pengawas koperasi. “Kami ingin mempersiapkan RAT secara maksimal, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Mohon maaf kepada rekan karyawan karena keterlambatan ini, tapi yang pasti tidak ada kendala lain sebagai penyebabnya,” katanya.
Tofik pun menjanjikan RAT yang dituntut karyawan akan diselenggarakan 28 Juli 2016 di Aula Islamic Center Kota Bekasi. Adapun perihal kesulitan karyawan mengakses pinjaman uang dari koperasi, Tofik mengatakan hal itu dikarenakan saat ini diberlakukan seleksi persyaratan yang lebih ketat terhadap pemohon pinjaman. “Kegiatan simpan pinjam masih berjalan, tapi lebih ketat persyaratannya, sehingga tidak semua permohonan disetujui karena syarat-syaratnya dinyatakan tidak lengkap,” katanya.(NAY)