Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi Cabang Pondok Ungu, mendapatkan pasokan listrik premium dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Marunda. Dampak positif adanya pasokan listrik tersebut, membuat sekitar 19.600 pelanggan PDAM, kini terjamin kontinuitas pendistribusian air.
“Pelanggan yang masuk kategori premium kami jamin kontinuitas pasokan listriknya, sehingga diharapkan tidak mengganggu proses produksi hingga distribusi air bersih kepada masyarakat,” ucap Manajer PLN UP3 Marunda Nayusrizal, kemarin di PDAM Cabang Pondok Ungu.
Jaminan itu disampaikan usai meresmikan trafo listrik baru di Kantor PDAM Cabang Pondok Ungu. Nayusrizal mengatakan, PDAM Cabang Pondok Ungu masuk kategori pelanggan silver premium. Pelanggan kategori ini dipasok listrik dari dua trafo berbeda, bahkan dari dua gardu induk yang berbeda, yakni gardu Harapan Indah dengan Marunda.
Dengan dipasoknya listrik dari dua gardu berbeda tersebut, kontinuitas pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan Kantor PDAM Cabang Pondok Ungu terjamin.
“Jika terjadi gangguan di salah satu gardu, pasokan listrik akan berpindah dari gardu lain secara otomatis dalam waktu 0,2 detik,” katanya.
Dengan layanan premium ini, Nayusrizal mengatakan, PDAM Pondok Ungu harus membayar tarif lebih mahal Rp 55/kwh yang digunakan. Selama ini, daya listrik yang di konsumsi PDAM Pondok Ungu berkisar 865 kVA.
“Memang lebih mahal daripada tarif listrik pelanggan reguler dikarenakan keandalan layanannya tadi. Namun jika dikalkulasi, ini masih lebih murah daripada investasi berikut pemeliharaan genset untuk digunakan bilamana pasokan listrik mengalami gangguan,” ucapnya.
Kepala PDAM Cabang Pondok Ungu Ade Slamet membenarkan hal tersebut. “Memang besar biayanya jika harus mengoperasikan genset saat listrik padam. Lagipula sekarang gensetnya rusak, sehingga layanan premium PLN dengan jaminan pasokannya ini sangat besar manfaatnya,” katanya.
Ia mengatakan, di wilayah kerjanya, pemadaman listrik memang tak sering terjadi. Namun jika terjadi pemadaman, bisa berlangsung hingga empat jam lamanya.
“Saat genset masih bisa digunakan, paling kami manfaatkan untuk mendistribusikan air ke pelanggan. Adapun produksi, dihentikan sementara sembari menunggu pasokan listrik kembali pulih,” katanya.
Kini, dengan jaminan pasokan listrik dari PLN, Slamet optimistis kontinuitas distribusi air bersih kepada pelanggan bisa lebih baik.
Selama ini, ada PDAM Tirta Bhagasasi dengan PLN Bekasi sudah ada kesepakatan. Kesepakatan itu menyangkut keterjaminan pasokan listrik. Saat listrik mati, maka PLN sudah memasang alat kehandalan sehingga tidak sampai mengganggu pendistribusian air bersih kepada pelanggan. (Jonder Sihotang)
Sumber : independensi