Tidak ada kata terlambat untuk merayakan pergantian tahun baru 2014. Selama masih di bulan Januari, rasanya sah-sah saja merayakan pergantian tahun. Perayaan pergantian tahun yang tertunda itu digelar PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi pada Sabtu (4/1/2014) hingga Minggu (5/1/2014) di Lebak Tjawene Adventure Jalan Raya Pangalengan, Desa Cikalong, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Namun perayaan yang dihelat tidak melulu merupakan kegiatan hura-hura, melainkan malam renungan guna mensyukuri segala sesuatu yang telah dicapai di tahun 2013.
Dari refleksi atas segala capaian itu pun, diharapkan semua yang lebih baik bisa terjadi di tahun 2014.
Jajaran Direksi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi merayakan malam tasyakuran tersebut dengan para pegawainya serta mengajak pula perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat serta jurnalis dari sejumlah media.
Dalam sambutannya kala membuka acara, Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menyampaikan harapannya akan kemajuan instansi yang dipimpinnya tersebut supaya bisa melayani lebih banyak lagi masyarakat.
“Segala upaya kami untuk menjadi lebih baik ini tidak terlepas dari peran media yang aktif memberitakan berbagai hal menyangkut PDAM juga perihal masih tingginya kebutuhan masyarakat akan air bersih. Acara ini merupakan wujud apresiasi kami terhadap kinerja wartawan selama ini,” katanya.
Acara malam itu pun berlanjut dalam suasana yang lebih akrab tanpa banyak formalitas. Baik jajaran PDAM maupun para jurnalis serta perwakilan LSM sama-sama larut dalam kemeriahan malam yang diramaikan alunan musik dangdut dari dua biduan setempat. Dinginnya udara malam yang menusuk kulit pun menjadi sedikit hangat dengan suasana akrab yang tercipta.
Tak hanya lantunan musik yang malam itu sanggup memeriahkan suasana, pembagian “door prize” pun menjadi acara yang disambut ramai para hadirin.
Acara pun berlanjut Minggu (5/1/2014) pagi dengan kegiatan puncak berupa arung jeram. Riak aliran Sungai Cisangkuy merupakan trek yang dijajal bersama para instruktur dari Tjawene Adventure.
Bukan arung jeram namanya jika perahu karet yang ditunggangi menabrak bebatuan yang menyebar di sepanjang aliran sungai hingga terbalik dan menjatuhkan semua penumpangnya.
Namun meskipun menegangkan dan semua dibuat basah kuyup karenanya, petualangan berarung jeram selama hampir dua jam itu tetap menjadi pengalaman tak terlupakan dalam Gathering Humas kali ini.