BEKASI – Kendati sudah kembali normal produksi air bersih di kantor cabang Tambelang PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Jawa Barat pasca ambruknya talang air baku di saluran kali Pisang Batu Cikarang Barat Bekasi. Sejauh ini pendistribusian air dinilai belum maksimal.
Sejak saluran sementara yang terbuat dari plat baja ambruk pada Senin (23/9/2019) lalu, sekitar 10 hari PDAM KCP Tambelang, tidak berproduksi karena tidak ada air baku.
Dikatakan Direktur Teknik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Johny Dewanto, pelayanan di KCP Tambelang belum maksimal. Jika pasokan air baku dari saluran irigasi PJT II sudah normal kembali, pelayanan air bersih di wilayah itu dipastikan berjalan sebagaimana biasanya.
“Kita tetap memaksimalkan pelayanan di Tambelang. Tapi saat ini belum normal dan tetap diupayakan sehingga pelayanan kepada 1.130 pelanggan dapat normal kembali,” katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, untuk kedua kalinya tahun 2019 ini, terjadi kerusakan saluran di Cikarang Barat. Pertama bulan Februari saluran permanen dari beton, ambruk. Kemudian, oleh pengelola saluran PJT II, dibangun saluran sementara dari plat besi. Tapi, plat besi kembali ambruk, Senin (23/9/2019) dan pengolahan air terhenti.
Sementara itu Muhamad Hidayat, kepala cabang Tambelang PDAM Tirta Baghasasi Bekasi mengatakan, saat ini kapasitas produksi masih dikisaran 20 liter per detik dengan jumlah pelanggan tercatat sebanyak 1.130 sambungan langganan (SL). “Saat tidak berproduksi, kami mendistribusikan air melalui mobil tangki kepada pelanggan,” ujar Dayat.
(Sumber: fokusberitanasional)