Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya melakukan penanganan penyakit Tuberkulosis. Penguatan penanganan dilakukan atas dasar himbauan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan juga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja mengungkap, TBC menjadi isu kesehatan nasional yang perlu penanganan serius. Di Jawa Barat, kasus TBC memiliki jumlah terbanyak setelah India, di mana salah satu kabupaten/kotanya adalah Kabupaten Bekasi.
“Di Kabupaten Bekasi, penanganan TBC sudah dibentuk tim penanggulangan dan sudah berjalan. Secara bertahap kita pasti bisa menekan angka kasus TBC di Kabupaten Bekasi,” kata Asep.
Asep menekankan, dalam proses penanganan TBC terdapat terkendala. Yakni para pasien tidak menghabiskan obat yang diberikan oleh petugas medis karena terdapat beberapa efek samping.Oleh sebab itu, Asep meminta agar para keluarga berperan aktif untuk membantu para pasien TBC yang berobat jalan agar mau menghabiskan obat agar terbebas dari TBC.
“Pengobatan itu harus dijalani sampai selesai. Jangan putus obat, sampai pasien benar-benar sembuh dan tidak menular ke orang lain. Pengawasan dan dukungan keluarga dapat mendorong pasien untuk meminum obat,” tambahnya.
Menurutnya, kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam percepatan penanganan TBC juga sangat dibutuhkan. Agar Kabupaten Bekasi dapat mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030 mendatang.
“Kami berharap semua dapat saling bersinergi agar Kabupaten Bekasi terbebas dari kasus TBC. Pemerintah daerah akan selalu sosialisasi dan melakukan pendampingan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pencegahan juga pengobatan TBC,” tutup Asep. (Tim Media)


