BEKASI – Guna meningkatkan cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat di Kota dan Kabupaten Bekasi, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi mengajukan penyertaan modal. Pengajuan ditujukan kepada Bupati dan Wali Kota Bekasi sebagai pemilik badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.
“Pengajuan sudah kita sampaikan dan kini sedang dalam pembahasan di kedua pemerintahan, termasuk di DPRD setempat. Harapan kami pengajuan dapat disetujui pada tahun anggaran 2019. Itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim, Kamis (18/10/2018).
Usep mengakui, pengajuan dilakukan sesuai business plan lima tahun kedepan, yakni tahun 2019-2023. Tentang berapa besaran yang nanti disetujui dan sistemnya apakah penyertaan modal disampaikan tiap tahun anggaran, itu tergantung kewenangan bupati dan wali kota, katanya.
Pengajuan tambahnya, selain meningkatkan cakupan pelayanan, juga untuk memenuhi target pemerintah sesuai program SDGs dimana tahun 2019, pelayanan air bersih dan sanitasi masyarakat sudah 100 persen.
Usep menyebutkan, selama ini, kedua pemerintahan juga melakukan penyertaan modal tiap tahun ke PDAM Tirta Bhagasasi. Tapi sesuai ketentuan yang ada, pengajuan penyertaan modal saat ini harus disesuaikan dengam business plan lima tahunan dan rencana jangka pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kedua pemerintahan.
Selain mengajukan penyertaan modal dari kedua pemerintah daerah, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan badan usaha swasta. Saat ini setidaknya sudah ada sembilan badan usaha swasta yang bekerjasama dengan PDAM Tirta Bhagasasi.
Diterangkan, sesuai business plan PDAM Tirta Bhagasasi tahun 2019-2023, akan ada kenaikan kapasitas produksi air bersih hingga 3.500 liter perdetik. Dengan kapasitas 3.500 liter perdetik, akan mampu melayani hingga 400.000 pelanggan.
Memang harapan pemerintah, tahun 2019 pelayanan air bersih 100 persen bagi masyarakat. Tapi, untuk mencapai itu, perlu upaya keras dan maksimal, serta memerlukan investasi yang besar hingga Rp 5 triliunan. Tapi paling tidak, hingga 2023, ditargetkan 60 sampai 80 persen penduduk Kabupaten Bekasi, terlayani air bersih, Usep menambahkan.
Dijelaskan, skema pembiayaan untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat, berasal dari bantuan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan investasi PDAM sendiri. Namun pihaknya, kini terus mengembangkan kerjasama dengan badan usaha swasta, mengingat keterbatasan dana dan anggaran dari pemerintah.
Saat ini, jumlah pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi tercatat sekitar 270.000 sambungan langganan (SL) tersebar di Kota dan Kabupaten Bekasi. Sedang kapasitas produksi mendekati 3.000 liter perdetik. PDAM Tirta Bhagasasi merupakan PDAM terbesar dari 23 PDAM se Jawa Barat. (Jonder Sihotang)
Sumber : independensi