Dampak pemisahan aset antara Pemkab Bekasi dengan Pemkot Bekasi sejak 2022 hingga saat ini masih tahap proses, dipastikan jumlah pelanggan Perumda Tirta Bhagasasi, akan berkurang.
Jumlah pelanggan yang beralih dari Perumda Tirta Bhagasasi ke Perumda Tirta Patriot milik Pemkot Bekasi, sangat signifikan.
Jika delapan wilayah layanan yang selama ini dikelola Perumda Tirta Bhagasasi, dan berlokasi di Kota Bekasi, kemudian dilimpahkan ke Perumda Tirta Patriot, sekitar 80.000 pelanggan atau sambungan pelanggan statusnya beralih ke Perumda Tirta Patriot. Ini akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.
“Maka ke depan, di awal tahun 2026, segera penambahan pelanggan baru di wilayah Kabupaten Bekasi, akan ditingkatkan. Itu menjadi target dan fokus manajemen ke depan,” ungkap Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Reza Lutfi, belum lama ini.
Terkait hal itu, anggota Dewan Pengawas Perumda Tirta Bhagasasi Romli Romliandi dan Bagas Sugeng Triyanto, yakin manajemen Badan Usaha Milik Daerah milik Pemkab Bekasi ini akan mampu menambah pelanggan baru.
Sebagaimana disampaikan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang saat pelantikan Dewas dan Direksi, bahwa penambahan pelanggan baru, harus dilakukan semaksimalnya hingga cakupan layanan 60 persen hingga tahun 2029.
“Maka, apa yang ditargetkan Bupati sebagai Kuasa Pemikik Modal, bahwa pelayanan air bersih harus sampai ke pedesaan, pelosok dan perkampungan, menjadi fokus direksi, dan pihaknya,” tambah Romli.
Salah satu yang segera dilakukan, Dewas akan berusaha agar penyertaan modal dari Pemkab Bekasi ke Perumda Tirta Bhagasasi yang sempat tertunda, segera direalisiai. Nanti, PM itu akan difokuskan membangun jaringan perpipaan ke berbagai wilayah guna menambah pelanggan baru.
“Sebagian besar calon pelanggan adalah warga perumahan yang saat ini kondisi banyak daftar tunggunya dan menyebar di wilayah Kabupaten Bekask,” ungkap Romli. (tim media)


