Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai menyiapkan empat skema penanganan bencana tanah bergerak akibat pembangunan jalan akses tol Jakarta Cikampek II Selatan yang menyebabkan puluhan rumah warga dan Jalan Sukamukti – Sukabungah di Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, rusak.
Empat skema penanganan itu yakni, penyelamatan warga terdampak, perbaikan jalan akses penghubung wilayah, memenuhi kebutuhan air bersih hingga listrik mengingat jaringan PDAM dan utilitas listrik sempat terganggu akibat longsornya badan jalan, dan yang terakhir merekonstruksi atau rehabilitasi bangunan di sekitar tebing.
“Untuk perbaikan rumah warga bisa dilakukan setelah penguatan lereng atau tebing pembatas jalan dengan pemukiman warga yang dilengkapi vegetasi dan drainase,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Saat ini Pemkab Bekasi bersama pihak kawasan industri tengah melakukan perbaikan jalan penghubung antar wilayah untuk memudahkan akses transportasi warga serta penguatan tebing. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Geologi Jawa Barat untuk menentukan layak tidaknya lokasi itu kembali dijadikan pemukiman warga.
Berdasarkan data Pemerintah Desa Sukamukti, sebanyak 15 kepala keluarga terdampak bencana Longsor Bojongmangu tersebut. Sedikitnya 21 kontrakan dan 4 rumah tinggal rusak.
“Yang terpenting pergerakan tanah bisa kita hentikan dan dampaknya tidak meluas,” tutup Dani. (Tim Media)