Pemerintah Kabupaten Bekasi melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di wilayah rawan banjir yakni, Stadion Mini Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/11). Tujuannya guna sosialisasi dan edukasi untuk menyiapkan diri dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim penghujan yang berpotensi banjir.
Pemkab Bekasi mengimbau agar seluruh masyarakat dapat memperhatikan buletin informasi iklim yang diterbitkan BMKG melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat tentang analisis curah hujan serta prakiraan curah hujan bulan Desember 2023, Januari, dan Februari 2024.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan bahwa pihaknya telah menerbitkan surat edaran tentang himbauan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Wilayah Kabupaten Bekasi sangat rawan bencana saat musim hujan, di antaranya banjir genangan, rob, angin puting beliung, tanah longsor, dan pohon tumbang serta kemungkinan bencana lain yang tak terduga.
“Kemungkinan hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi pada Februari dan Maret 2024 ketika dampak el nino mulai menghilang,” kata Dani Ramdan, di Cibitung, Selasa (21/11).
Sebagai langkah antisipasi awal, ia menghimbau agar pihak terkait BPBD, TNI, Polri, relawan, dan instansi lainnya untuk menyiapkan sumber daya baik petugas evakuasi, logistik, peralatan, dapur umum, dan lainnya.
Selain itu, ia juga meminta setiap kecamatan yang masuk daerah rawan bencana agar membentuk pos komando siaga darurat hidrometeorologi.
“Aktivasi pos komando itu membuat piket 1×24 jam, agar ada petugas di kecamatan, desa, kelurahan yang memantau menerima laporan peringatan dini. Nanti setiap saat akan disampaikan BPBD Kabupaten Bekasi daerah mana yang akan hujan tinggi, angin kencang itu langsung diterima petugas piket di kecamatan. Kemudian disampaikan ke desa-desa rawan bencana hingga RT dan RW,” tutup Dani. (Tim Media)