Lahan pertanian yang berada di 19 kecamatan Kabupaten Bekasi, kini terdampak bencana kekeringan. Pemkab Bekasi berupaya menangani kekeringan lahan pertanian dan menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.
Diketahui, ada sebanyak 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi. Dengan begitu, kekeringan yang melanda lahan pertanian telah meluas hingga 82 persen dari keseluruhan kecamatan di Kabupaten Bekasi.
“Ada 19 kecamatan dan 99 desa yang terdampak atau terdata 4.246 hektare lahan pertanian yang terancam kekeringan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Muchlis, kepada wartawan Selasa (3/9/2024).
Pemkab Bekasi menggandeng para pemangku kepentingan untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat, setelah ditetapkan masa Tanggap Darurat Bencana kekeringan sejak 30 Agustus hingga 12 September 2024.
Berikut 19 kecamatan dan 99 desa yang terdampak kekeringan yakni Sukawangi (6 desa), Babelan (9 desa), Tambun Utara (8 desa), Tambelang (7 desa), Cibitung (1 desa), Cikarang Selatan (5 desa), Setu (1 desa), Serangbaru (8 desa), Muaragembong (5 desa), Cabangbungin (6 desa), Sukakarya (7 desa), Pebayuran (8 desa), Sukatani (4 desa), Karangbahagia (7 desa), Kedungwaringin (6 desa), Cikarang Timur (4 desa), Cikarang Utara (1 desa), Cikarang Pusat (3 desa) dan Bojongmangu (3 desa).
Data tersebut, tercatat pada Jumat, 30 Agustus 2024 pukul 19.00 WIB. Potensi kekeringan di lahan pertanian diperkirakan akan meluas seiring dengan memasuki puncak musim kemarau di Kabupaten Bekasi. (tim media)