Kasus Kusta Tinggi, Menkes Intervensi di Kabupaten Bekasi

Kasus kusta di Kabupaten Bekasi diklaim tertinggi di se-Jawa Barat selama tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, pada tahun 2022 tercatat sebanyak 245 kasus, lalu tahun 2023 Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 334 kasus, kemudian pada tahun 2024 sebanyak 306 kasus dan hingga Juli tahun 2025 ini sebanyak 121 kasus. Dari 121 kasus per Juli 2025, sebanyak 6 kasus menimpa anak-anak, lalu cacat tingkat II sebanyak 3 kasus. Keberhasilan pengobatan yang dilakukan pada tahun 2025 sebanyak 67 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kabupaten Bekasi telah terindentifikasi menjadi wilayah dengan ranking kusta tertinggi. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan intervensi dengan memberikan obat serta penyuluhan kepada para tenaga kesehatan untuk segera menanganinya dan juga pasien kusta agar mau meminum obat dan mengetahui tata cara penanganannya.

“Angkanya tinggi tidak apa-apa, karena begitu temuin, udah dikasih obat, sembuh. Keluarganya dikasih obat, jadi nggak ketularan itu yang akan menurunkan kusta,” ucap Budi.

Sementara itu, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang sangat mengapresiasi upaya Kementerian Kesehatan untuk melakukan intervensi langsung ke Kabupaten Bekasi. Dikatakannya, edukasi tentang penyakit kusta ini sangatlah penting untuk diketahui oleh masyarakat sehingga penderita tidak malu dan tidak dikucilkan d lingkungan. Ke depan, pihaknya akan menggalakan edukasi dan penanganan untuk menzerokan kasus kusta di Kabupaten Bekasi.

“Kami juga mengawal tujuan Presiden Prabowo Subianto agar masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Bekasi terhindar dari penyakit-penyakit menular,” tutup Ade. (Tim Media)