Industri manufaktur masih menjadi idola bagi para pencari kerja, baik bagi warga Kabupaten Bekasi maupun warga pendatang baru, dibandingkan dengan lowongan pekerjaan lain di Kabupaten Bekasi. Kondisi itu dikarenakan investasi tertinggi di Kabupaten Bekasi terdapat pada sektor manufaktur.
Tak salah jika pada rapat koordinasi investasi tingkat nasional, Kabupaten Bekasi dinilai sebagai salah satu wilayah dengan investasi tertinggi di Indonesia.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengungkapkan dalam dua tahun terakhir, sebanyak 500 hingga 600 ribu warga bekerja di sektor manufaktur, namun untuk pekerja asal Kabupaten Bekasi hanya terdapat 30 ribu hingga 50 ribu.
“Dari dua juta penduduk, ada 500 sampai 600 ribu warga yang bekerja di perusahaan sektor manufaktur,” ungkap Dani Ramdan, Selasa (19/12).
Menurutnya, dalam dua tahun terakhir pada sektor pengembangan usaha baru agak tersendat akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, pihaknya tetap berusaha untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal setiap tahunnya di sektor manufaktur.
“Pasca pandemi Covid-19 ini memang agak sedikit tersendat. Kita tetap berusaha untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal. Jika tahun ini hanya sekitar 500 ribu warga di sektor manufaktur, tahun depan kita targetkan bisa lebih, terutama dalam penyerapan tenaga kerja lokalnya,” ujar Dani. (Tim Media)