Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memuji langkah Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dalam menata alih fungsi bantaran sungai di Kabupaten Bekasi. Langkah yang bertentangan dengan aspek popularitas pejabat pada umumnya ini diklaim Dedi dapat membangkitkan identitas Kabupaten Bekasi yang tertata baik.
Kehadirannya pada rapat paripurna peringatan HUT Kabupaten Bekasi ke 75 ini juga menjadi penyemangat bagi para pemangku kebijakan dalam semangat reformasi birokrasi.
“Bupati Bekasi ini berani mengambil risiko yang bertentangan dengan arus. Kalau ingin mengembalikan kejayaan Kabupaten Bekasi, maka kembalikan fungsi-fungsi sungai. Dijaga dan dipelihara dengan baik,” kata Dedi.
Menurutnya, Kabupaten Bekasi selain memiliki kawasan industri terbesar, juga menyimpan kekayaan alam. Seperti persawahan dan sungai. Kekayaan alam itu, lanjut Dedi, tidak lepas dari sejarah kerajaan Tarumanegara di Kabupaten Bekasi. Oleh sebab itu, orang nomor 1 di Jawa Barat ini, mendukung penuh gerbrakan Bupati Bekasi untuk menata kembali daerah aliran sungai sehingga tercipta identitas.
“Pembangunan yang tertata yang memiliki identitas akan menciptakan kemakmuran bagi warganya,” tambahnya.
Dedi juga mengimbau agar dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak hanya terpaku dengan pendapatan dan belanja. Namun harus diimbangi dengan aspek-aspek sosial juga lingkungan.
“Jangan selalu menghitung angka belanja dan pendapatan. Tapi juga harus membangun keharmonisan yang dilandasi silih asah, silih asih, dan silih asuh,” terang Dedi.
Sementara, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan, pembenahan ini perlu dilakukan untuk menjadikan Kabupaten Bekasi Bangkit Maju dan Sejahtera. Pihaknya juga berkomitmen terhadap peningkatan kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat serta pemerataan infrastruktur.
“Alhamdulillah dalam 100 hari kerja, kami bisa mengoptimalkan yang menjadi kebutuhan Kabupaten Bekasi. Salah satunya mengembalikan fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya,” tandas Ade. (Tim Media)