BEKASI – Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, harus tetap dijaga. Sebab, perusahaan tersebut menjual produk berupa air bersih yang dikonsumsi masyarakat.
“Harus ada kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan kita, agar kita dapat menjual produk kita,” ujar Kepala Bagian Keuangan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Joni Purwanto saat menjadi pembicara Bimbingan Teknis (Bimtek) Kehumasan, Pemasaran dan Sosialisasi Pelayanan Prima Berbasis Teknologi Informasi, Rabu (7/8/2019).
Saat ini, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi baru melayani kebutuhan air bersih sekitar 42 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Tercatat, jumlah penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 3,9 juta jiwa sedangkan jumlah penduduk Kota Bekasi mencapai 2,7 juta jiwa.
Karena itu, efektivitas kerja dan efisiensi pengelolaan keuangan rencana kerja menjadi kunci Sukses PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Kedua hal ini saling berkaitan satu dengan lainnya, ungkapnya.
“Kalau terjadi efektivitas kerja, pasti akan efisien dalam penggunaan keuangan perusahaan,” tambahnya. Dijelaskan, kerja yang efektif berdampak terhadap pengeluaran keuangan perusahaan menjadi lebih efisien.
“Tidak membutuhkan pegawai dengan jumlah besar, berarti perusahaan tidak mengeluarkan biaya besar namun tetap mengedepankan kepercayaan masyarakat,” tuturnya.
Diharapkan, pada 2026 mendatang perusahaan air bersih milik Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi ini, mampu mencapai target 80 persen dalam melayani kebutuhan air bersih di kedua wilayah tersebut.
Guna mencapai itu, Bagian Keuangan menekankan kepada semua bidang usaha di PDAM untuk saling bersinergi dan kerja sama dalam mencapai rencana perusahaan tersebut.
Dalam amanatnya, Direktur Teknik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Johny Dewanto saat menutup bimtek menyampaikan pesan agar para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang didapat saat mengikuti bimtek, untuk diterapkan pada pekerjaannya masing-masing. Selain itu, dia meminta kinerja di kantor cabang lebih ditingkatkan lagi.
(Sumber: Indenpendensi)