Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi fonemena La Nina atau naiknya suhu permukaan laut yang berpotensi meningkatkan curah hujan akan terjadi pada Agustus-Oktober 2024. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi mulai memetakan wilayah rawan banjir. Hasil pemetaan, sebanyak 18 kecamatan di Kabupaten Bekasi rawan banjir.
“Berdasarkan pengalaman tahun lalu, banjir merendam 18 kecamatan. Sebagian besar pemukiman warga yang ada di bantaran sungai. Ada yang masuk di Sukatani, Cikarang Utara, Sukakarya, Karangbahagia, Tambun Selatan, dan sebagian wilayah di selatan seperti Cibarusah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meminimalisir banjir. Seperti normalisasi sungai, saluran drainase perumahan, dan memberikan himbauan untuk tidak membuang sampah di aliran sungai yang dapat menghambat arus air.
“Ada dari Dinas SDABMBK yang menormalisasi sungai, lalu Dinas Lingkungan Hidup yang mengangkut sampah. Termasuk pengembang perumahan untuk segera memperbaiki infrastruktur pendukungnya, misal folder air,” tandas Muchlis. (Tim Media)