Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran Kali Bekasi untuk waspada selama musim hujan yang dapat memicu meningkatnya debit air dan longsor. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Bekasi, longsor di bantaran Kali Bekasi terjadi sejak 2019. Hingga Desember 2024, sudah enam rumah hilang akibat pengikisan tanah di bantaran Kali Bekasi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriyadi mengatakan, Kampung Warung Pojok di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan menjadi salah satu lokasi rawan longsor.
“Longsor di sini terus berulang. Arusnya deras ditambah volume air Kali Bekasi yang tinggi. Sudah ada enam rumah disini yang hilang,” ungkap Dodi.
Pihaknya juga mencatat, ada sembilan rumah yang telah ditinggalkan oleh penghuninya. Kondisi tanah yang berada di cekungan Kali Bekasi juga menjadi pemicu longsor. Dodi mengimbau agar masyarakat yang masih tinggal di bantaran Kali Bekasi Kampung Warung Pojok untuk mengungsi sementara. Kepada masyarakat yang bertahan, diimbau agar waspada ketika intensitas hujan tinggi dan meningkatnya debit air Kali Bekasi.
“Bagi warga yang menempati rumahnya di sekitar lokasi, yang dinilai terancam, agar meninggalkan rumah. Jangan ditempati. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas SDABMBK dan Balai Besar Wilayah Sungai untuk dilakukan pemancangan,” tandasnya. (Tim Media)