Komunitas penggiat lingkungan menyebutkan kerugian yang dialami para petani Kabupaten Bekasi akibat banjir mencapai Rp 500 miliar. Total lahan pertanian yang terdampak banjir hampir dua pekan itu, mencapai 24.000 hektare.
“Kami menghitung lahan pertanian yang terdampak yakni hitungan minimal saja, 19.000 hektare. Lalu dikalikan rata-rata biaya produksi petani mulai dari pembibitan, pemupukan, hingga panen Rp 12,7 juta per hektare, sehingga muncul angka Rp 241,8 miliar,” ujar Ketua Harian Komunitas Save Kali Cikarang, Dedi Kurniawan, Senin (8/3/2021).
Belum lagi, kata Dedi, rumah para petani yang tergerus banjir hingga hewan ternak yang hanyut terbawa banjir.
“Kerusakan infrastruktur seperti jalan, rumah dan sebagainya. Bahkan, hewan ternak juga ikut mati. Petani di Kabupaten Bekasi jumlahnya mencapai 300.000 orang. Jadi, total kerugian bisa mencapai Rp 500 miliar,” bebernya.
Dia berharap, pemerintah dapat memulihkan kembali semangat para petani yang melalui program pemberdayaan masyarakat, baik itu dari Dinas Pertanian maupun dinas lainnya serta kementerian terkait. (tim media)