Bappeda Kabupaten Bekasi meluncurkan inovasi Kolaborasi Aksi Pentahelix Kabupaten Bekasi (Kapak Bekasi) sebagai upaya mempercepat penurunan angka “stunting”.
Inovasi program ini dirancang mengoptimalkan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, masyarakat, dan media agar penanganan “stunting” lebih terarah.
“Unsur pentahelix bergerak bersama dan saling terhubung dalam mengatasi penanganan stunting,” kata Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Bekasi Fadly Marissatrio, di kantor Bupati Bekasi, kemarin.
Dia menjelaskan, prevalensi stunting pada 2024 mencapai 18,2 persen. Angka ini menurun setelah sebelumnya mencapai 23,2 persen pada 2023. Namun, penurunan ini dinilai belum maksimal dan mengajak seluruh unsur pentahelix bergerak bersama menekan angka “stunting”.
“Kami harapkan, semakin banyak pihak berkolaborasi agar semakin cepat tercapai penurunan stunting,” imbuhnya. (tim media)


