Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menegaskan, pihaknya terus melakukan normalisasi sungai di wilayahnya. Tujuannya, guna mengurangi banjir yang selama ini dikeluhkan masyarakat di hampir 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi
Selama ini, normalisasi dan pembongkaran bangunan liar di sejumlah bantaran sungai dan saluran air sudah dilaksanakan. Namun demikian, belum mampu mengatasi banjir.
“Program normalisasi yang dilaksanakan dan terus dilakukan, belum mampu mengatasi banjir secara menyeluruh,” katanya, kemarin.
Selama ini sudah dilakukan di 120 titik tapi belum tuntas semua, sehingga akan terus berlanjut.
Dikatakan Ade, selama Juli 2025 dampak hujan yang sangat sering turun, telah mengakibatkan banjir di 29 desa. Ada 13.546 jiwa yang terdampak banjir karena rumah mereka tergenang air.
Penyebab banjir karena luapan air dari sejumlah sungai dan beberapa saluran irigasi, sebagaimana dilaporkan BPBD setempat.
Alih fungsi lahan resapan air menjadi tempat pemukiman dan usaha apalagi di pinggiran sungai dan saluran air merupakan salah satu penyebab banjir. Maka, diimbau masyarakat agar membongkar bangunannya sendiri tanpa harus ada pembongkaran paksa.
“Tapi jika tidak dibongkar oleh pemiliknya, Pemkab Bekasi akan terus melakukan pembongkaran paksa karena hal itu sudah menjadi sebuah program yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan,” tegas Ade. (tim media)


