Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau lokasi Tanggul Longsor Kali Bekasi di Kampung Babelan, Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Rabu (12/3). Disana Dedi mengecek bangunan rumah bersertipikat pada bantaran Kali Bekasi dan juga progres normalisasi Kali Bekasi. Kedatangannya itu disambut oleh warga yang hendak ingin berfoto ria hingga menyampaikan keluhannya terkait banjir akibat luapan Kali Bekasi.
“Saya melihat sepanjang daerah aliran sungai di sini, dipenuhi toko dan warung. Ke depan saya akan tertibkan. Ditertibkan untuk kepentingan orang bekasi, bukan untuk kepentingan gubernur ya,” kata Dedi.
Pada kunjungannya, Dedi sempat melihat kondisi Kali Bekasi yang terkikis. Dimana sebelumnya bantaran Kali Bekasi dipemukiman Kampung Babelan ini terdapat tanggul pondasi penahan banjir, namun kini sudah hilang terkikis kali Bekasi. Ia juga sempat menanyakan warga yang memiliki SHM. Dedi menghimbau apabila warga yang merasa memiliki SHM dan ada bangunan rumahnya, pihaknya akan menegosiasikan untuk penertiban Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Pertama kita melihat status rumahnya itu tanah apa. Kalau tanahnya, tanah sungai, mengapa bisa bangun rumah di daerah aliran sungai, kan tidak boleh. Tapi karena ini bencana, pemerintah akan memberikan perhatian. Nanti tidak boleh lagi membangun rumah di bantaran sungai, apa lagi di daerah aliran sungai,” tambahnya.
Kini progres normalisasi DAS dan rencama pembangunan turap permanen tengah berlangsung menggunakan tujuh alat berat. Hasil tinjauannya, Dedi juga akan menambah sebanyak 40 alat berat. Pihaknya juga akan memasang tiang pancang tanggul penahan air sebagai solusi permanen agar banjir tidak terulang kembali. Untuk kelancaran dan keamanan proyek ini, Dedi juga meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk berjaga.
“Saya tidak ingin pekerjaan terhambat karena ini daerah aliran sungai. Nanti hari senin depan sudah harus diputuskan bagaimana status daerah aliran sungai disini. Kita akan rapat Gubernur Jawa Barat dengan Menteri ATR/BPN dan kementerian PUPR,” tutup Dedy. (Tim Media)