Menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemkab Bekasi melalui Dinas Perdagangan memfokuskan pada pengendalian lima komoditi, yakni telur ayam, ayam potong, daging sapi, minyak goreng, dan tepung. Kelima komoditi itu diprediksi akan mengalami gejolak harga seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat.
Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Pedagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti mengatakan, pengendalian ini berdasarkan instruksi Pj Bupati Bekasi. Tujuannya agar stok barang dan Harga Eceran Tertinggi bisa dikendalikan dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
“Puncaknya ada di minggu pertama Desember hingga minggu pertama Januari. Di Kabupaten Bekasi, yang sudah-sudah, saat hari besar seperti lebaran, nataru, puasa, selagi barang itu ada, masyarakat pasti untuk membelinya. Artinya perekonomian kita bagus asalkan barang itu tidak langka,” kata Helmi.
Selain itu, dari hasil rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Bekasi diminta memperhatikan dua komoditi, yakni bawang putih dan minyak goreng. Menurutnya, di Kabupaten Bekasi, kedua komoditi itu masih berada di bawah HET.
“Bawang putih masih bisa dikendalikan, untuk minyak goreng kita menggantikan dengan merk Fitri dan Rizki, bukan minyak pemerintah tapi hampir setara harganya. Jadi kami banjiri pasar dengan merk itu,” tutup Helmi. (Tim Media)