Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ada 11 kawasan industri yang dihuni 7600 perusahaan dan merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Dipastikan dalam proses produksi akan menghasilkan limbah. Maka guna mengantisipasi pencemaran akibat limbah, terutama limbah bahan beracun dan berbahaya (B-3), kemarin, digelar Workshop Limbah di Hotel Nuanza.
Di sana, dibahas bahaya darurat limbah dan bahan kimia, diikuti 18 perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dari negara-negara di regional Asia.
Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi dalam kesempatan itu mengatakan perlu penanganan tanggap darurat pengelolaan limbah B3 secara bersama.
Dikhawatirkan, semakin pesatnya perkembangan industri, berisiko terhadap limbah dan pasti semakin meningkat. Ia berharap, pemerintah daerah, perusahaan, serta masyarakat harus bersinergi menghadapi potensi limbah.
Sebab limbah B3 dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan, pekerja, dan lingkungan. Maka, perusahaan tidak buang limbah sembarangan, terkhusus limbah B3 harus diolah. (tim media)