Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyalurkan air bersih sebanyak 246.000 liter kepada masyarakat terdampak kekeringan di 29 desa yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Cibarusah, Bojongmangu, Babelan, Sukawangi, Karangbahagia, Pebayuran, Cabangbungin, dan Muaragembong.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, krisis air bersih ini terjadi disebabkan intensitas hujan yang rendah sehingga membuat sumber air tanah warga mengalami kekeringan. Selain berdampak pada sumber air tanah, bencana kekeringan ini juga menyebabkan 4.246 hektare sawah terancam gagal panen.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supryadi mengatakan, penyaluran air bersih ini terus digencarkan sejak meningkatnya status Siaga Bencana menjadi Tanggap Darurat Bencana kekeringan. Distribusi air bersih ini juga dilakukan melalui kerja sama dengan Perumda Tirta Bhagasasi selaku perusahaan penyedia air bersih di Kabupaten Bekasi.
“Pendistribusian bantuan air bersih ini menyasar wilayah kecamatan sesuai permintaan warga. Kami akan terus melakukan pemantauan dan pendataan wilayah rawan kekeringan, termasuk lahan pertanian,” ucap Dodi.
Terpisah, Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengimbau agar masyarakat bisa bijak dalam menggunakan air bersih saat musim kemarau panjang. Selain itu, Dedy juga meminta kepada perangkat daerah untuk bersama-sama berkolaborasi menangani bencana kekeringan ini.
“Tingkatkan koordinasi, pastikan kebutuhan air bersih untuk masyarakat dan petani terpenuhi. Dengan ketersediaan air bersih yang terbatas, kita semua harus bijak menggunakan air bersih,” tandas Dedy. (Tim Media)