Pembangunan sarana prasarana di Kecamatan Muaragembong yang merupakan kecamatan paling ujung Kabupaten Bekasi dan berbatasan dengan Laut Jawa, tidak dapat dilakukan sekaligus. Warga pesisir di sana diminta bersabar karena pembangunan dilakukan secara bertahap.
Sebenarnya, pembangunan infrastruktur di
kecamatan tersebut, dua tahun terakhir, sudah banyak. Namun Pemkab Bekasi memastikan terus berkomitmen merealisasikan pembangunan, khususnya sarana dan prasarana infrastruktur sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah.
Penjelasan itu disampaikan Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan ketika mengunjungi masyarakat untuk menampung aspirasi warga bersama anggota Badan Permusyawarahan Desa dan tokoh masyarakat setempat, kemarin.
Dani sempat berdialog guna menyerap keluhan warga terutama infrastruktur. Sejumlah usulan masyarakat dicatat sebagai masukan untuk pembangunan ke depan.
Salah satu yang utama melanjutkan pembangunan Jembatan Kuning yang terhenti tujuh tahun. Juga pembangunan infrastruktur jalan dan bantuan bagi nelayan.
Khusus nelayan, sebelumnya sudah masuk BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya ditanggung Pemkab Bekasi.
Pembangunan wilayah Kecamatan Muaragembong, juga sudah dilakukan audiensi dengan Menko Perekonomian terkait pembangunan proyek strategis nasional di wilayah utara. (tim media)