Guna mempercepat realisasi target pemasangan 10 juta sambungan rumah (SR) air minum kepada masyarakat tahun 2024, Bank Dunia turut mendukung pembiayaan. Program ini masuk Proyek Strategis Nasional maupun regional sesuai Instruksi Presiden tentang air minum dan sanitasi.
“Kami sudah punya data dan peta daerah mana saja yang perlu sambungan rumah,” ungkap
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, belum lama ini.
Basuki mengakui pihaknya sudah melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi dari Bank Dunia.
Pemerintah sudah memiliki infrastruktur Instalasi Pengolahan Air. Saat ini jumlah jaringan sambungan rumah yang terpasang secara nasional sekitar 3,8 juta sambungan rumah. Jadi yang belum tersambung 6,2 juta SR.
Disebutkan, Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah menginisiasi Inpres terkait pengembangan sistem penyediaan air minum. Dana pembangunan SPAM tersebut Rp16,6 triliun. (tim media)