Jembatan penghubung Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park dengan MM2100, di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, yang dikuasai para buruh Bekasi sejak 2012 kini berhasil dikembalikan fungsinya sebagai jalan raya.
Semula, di atas jembatan tersebut, ratusan buruh membangun gubuk untuk tempat tinggal dan mereka namai ‘Omah Buruh’.
Jembatan sepanjang puluhan meter tersebut, sedianya menghubungkan dua kawasan industri. Namun, sejak jembatan selesai dibangun, belum pernah difungsikan karena dikuasai ratusan buruh.
Berbagai upaya telah dilakukan pihak pengusaha kawasan dan pemerintah daerah agar jembatan itu dapat difungsikan. Akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Ratusan buruh tetap bertahan menjadikan jembatan sebagai tempat tinggal, kendati hanya rumah nonpermanen yang mereka buat dari papan, spanduk, dan kardus bekas.
Namun, saat ini jembatan yang sempat tidak berfungsi selama 12 tahun itu, berhasil difungsikan. Rumah-rumah buruh tersebut direlokasi setelah melalui musyawarah panjang antara buruh dan pemerintah daerah.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau proses relokasi “Omah Buruh” tersebut, kemarin. Relokasi dapat terlaksana setelah adanya musyawarah panjang dan adanya kesepakatan antara buruh, pengusaha kawasan industri, dan pemerintah daerah.
“Relokasi “Omah Buruh” kondusif dan dipindahkan ke tempat baru di Kawasan Lippo Cikarang. Pemkab Bekasi ingin lebih memanusiawikan pusat aktivitas para pekerja supaya lebih layak dan baik,” kata Dani.
Omah Buruh di tempat baru dijadikan sebagai monumen yang merupakan bagian dari sejarah Kabupaten Bekasi dalam membina Hubungan Industrial Pancasila sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. (tim media)