Pencemaran Kali Bekasi Berdampak ke Pelayanan Air Bersih
Air Kali Bekasi selama ini dijadikan sebagai bahan air baku untuk diolah oleh Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi menjadi air bersih. Setelah diolah melalui proses di Instalasi Pengolahan Air, baru air bersih tersebut didistribusikan ke masyarakat pelanggan.
Semestinya, yang dijadikan air baku adalah air dari Sungai Tarum Barat atau Kalimalang. Tetapi karena air dari Kalimalang debitnya tidak mencukupi, pihak Perum Jasa Tirta (PJT) II yang mengelola Sungai Tarum Barat, mencampur air Kali Bekasi dengan air Kalimalang di Saluran Irigasi, Bendung Nowo di Jalan Veteran Kota Bekasi.
Yang dilayani dari hasil olahan air tersebut, adalah masyarakat di Cabang Babelan, Pondokungu, dan Tarumajaya. Di tiga wilayah pelayanan tersebut, ada sekitar 80.000 pelanggan.
Sebagaimana diketahui, setiap tahun khususnya pada musim kemarau, air di Kali Bekasi selalu tercemar limbah dan debit airnya berkurang. Ini berdampak kepada pelayanan air bersih kepada pelanggan.
Kali Bekasi, merupakan perpaduan dari Kali Cileungsi dan Cikeas yang berasal dari Kabupaten Bogor. Dugaan kuat, pencemaran tersebut sudah sejak hulu di Kabupaten Bogor.
Kualitas air Kali Bekasi, semakin buruk dan tidak memenuhi standar baku mutu air. Ini berdampak kepada produksi air bersih di tiga wilayah terganggu. Bahkan, karena air baku tidak memungkinkan, sempat menghentikan produksi.
Pencemaran Kali Bekasi yang mengganggu produksi, sebenarnya sudah mulai pertengahan Agustus 2023 sampai saat ini. Terparah, pencemaran mulai September 2023.
Karena produksi air bersih terganggu, otomatis sangat terdampak pada pelangggan. Untuk mengatasinya, Perumda Tirta Bhagasasi mendistribusikan air bersih melalui mobil tanki di tiga wilayah Babelan, Tarumajaya dan Pondokungu.
Kondisi saat ini, di tiga IPA Cabang Babelan, Pondokungu, dan Tarumajaya, sudah mulai berproduksi 30-35 persen. Jika pasokan air curah sudah normal, produksi akan kembali seperti biasa. Diharapkan, air baku dapat semakin membaik dan pelayanan akan terus meningkat.
Sampai saat ini, distribusi air melalui mobil tanki masih terus dilakukan hingga malam hari. Keterbatasan armada mobil tanki membuat tidak semua pelanggan bisa terlayani. Namun kami terus berusaha.
Untuk mendistribusikan air bersih, Perumda Tirta Bhagasasi bekerja sama dengan BPBD Pemkab Bekasi. Sampai saat ini, sekitar 3 juta liter air sudah dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Air tersebut bukan hanya didistribusikan ke tiga wilayah yang terdampak limbah, tapi juga ke wilayah yang terdampak kekeringan seperti di Kecamatan Bojongmangu dan Cibarusah.
Pj Bupati Dani Ramdan, telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Bekasi. Maka, Perumda Tirta Bhagasasi sebagai BUMD milik Pemkab Bekasi, bertanggung jawab mendistribusikan air bersih kepada masyarakat Bekasi.