Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi terus berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia para pegawainya. Bertempat di Kantor Pusat PDAM Tirta Bhagasasi Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, sebayak 26 orang pegawai perusahaan mengikuti pelatihan. Kali ini materi pelatihan atau In House Training bertemakan “Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Madya” yang merupakan angkatan ke-117.
Pelatihan Manajemen Air Minum yang merupakan kerja sama antara PDAM Tirta Bhagasasi dengan Yayasan Pendidikan Tirta Dharma-PAMSI, dibuka Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim dan Direktur Umum Maman Sudarman.
Kepada para peserta pelatihan, Usep meminta agar dapat mengikuti semua tahapan materi yang diajarkan. Diharapkan, ilmu yang didapat selama pelatihan, dapat diterapkan dalam praktik terkait bagaimana menyediakan air bersih yang baik dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Di Kabupaten dan Kota Bekasi yang merupakan wilayah pelayanan PDAM Tirta Bhagasasi, katanya, cakupan layanannya masih jauh dari harapan. Saat ini cakupan layanan air bersih masyarakat baru sekitar 40 persen. Karena itu, masih harus ditingkatkan.
“Namanya melayani air bersih masyarakat mudah diucapkan. Tapi pelaksanaannya sulit. Maka perlu ada SDM yang handal dan investasi yang cukup,” ungkap Usep.
Usep menambahkan, PDAM yang sudah memasuki tahun ke-42 memiliki potensi pelanggan yang masih sangat terbuka. Maka, SDM harus mumpuni dan terus meningkatkan pelayanan, karena air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat.
“Manfaatkan waktu yang singkat ini. Ikuti setiap pelatihan dengan serius untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta dapat diterapkan dalam pekerjaan guna memajukan perusahaan,” tegas Usep.
Pelatihan 6 Hari
Dalam laporannya, Kepala Bagian SDM PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Siti Aminah menyebutkan, pelatihan diikuti 26 orang pegawai. Lama pelatihan 6 hari mulai Senin 7 Agustus sampai 14 Agustus 2023.
Adapun materi pelatihan antara lain: “melaksanakan manajemen bisnis air minum penyehatan, melaksanakan manajemen mutu, melaksanakan sistem OM Spam, melaksanakan manajemen strategik divisi, manajemen aset, manajemen SDM, komunikasi bisnis, manajemen keuangan ivestasi, dan melaksanakan kepemimpinan situasional”.
Sementara itu, Direktur Konsultasi Yayasan Pendidikan Tirta Dharma- PAMSI, Kumala Siregar salah seorang pemateri menyatakan bahwa, saat ini banyak PDAM di daerah yang tidak sehat, baik dari keuangan dan pengelolaan. Maka, SDM menjadi tulang punggung perusahaan yang harus ditingkatkan.
“Pada umumnya masalah yang dihadapi PDAM adalah SDM, air baku, dan cakupan layanan. Maka, untuk menjadi PDAM yang sehat, ketiganya harus baik dan perusahaan pun maju”, katanya. (tim media)